Amanda membantu Fabio berbaring, dia membenarkan selimut suami yang benar-benar tak ingat padanya itu. Sesekali dia mencuri pandang pada wajah tampan suaminya.
"Sepertinya aku harus lebih bersabar lagi," batin Amanda.
"Maafkan aku, kau menjadi sangat repot karena aku," kata Fabio.
Amanda sadar dari lamunannya.
"Jangan merasa tak enak, buat semua menjadi lebih mudah saja. Jangan terlalu membuat keadaan menjadi rumit. Kau akan baik-baik saja," jelas Amanda.
"Mengapa kau bisa berpikir sesimpel itu?" tanya Fabio.
"Karena aku mencintaimu," batin Amanda.
Tak ada jawaban sama sekali selang beberapa detik.
"Hei, kau melamun," sapa Fabio lagi.
"Ah, bukan. Pemikiran simpel dan serba mudah akan membuat keadaan menjadi lebih baik. Akan membuat suasana hati lebih enjoy dan tak ada yang berat," jelas Amanda mengelak dari segala yang dia rasakan.
"Aish, kau benar-benar penuh perhitungan. Bahkan kau tak mau rugi," balas Fabio.