Dalam situasi yang sangat tak menguntungkan bagi Aaron Liu, hanya doa dan harapan yang bisa terucap. Pria itu hampir saja kehilangan harapan atas dirinya sendiri.
Li Xian semakin membabi buta dengan melakukan pukulan dan juga tendangan ke arah Aaron Liu. Seolah ia ingin memuaskan segala dendam yang selama ini ditahannya.
"Hentikan itu, Bodoh! Apakah kamu bisa merasa menang jika bisa menganiaya Aaron?" lontar Feng Mo pada seorang pria yang sejak tadi melampiaskan amarahnya.
"Tak perlu ikut campur, Tuan Mo! Itu bukan urusanmu!" balas Li Xian tak senang.
"Bukankah balas dendam terbaik adalah dengan menghabisi nyawanya?" Feng Mo sengaja memprovokasi pria di sebelahnya.
"Apakah Anda pikir aku takut membunuhnya?" Lagi-lagi Li Xian tak terima atas teguran yang dilontarkan pria tua itu padanya.
Entah apa yang sebenarnya dipikirkan oleh Li Xian, ia tiba-tiba saja mengeluarkan sebuah senjata api dan langsung menodongkannya ke arah Aaron Liu.