Begitu pria itu masuk ke dalam, Tiffany mendekati dua bodyguard yang sejak tadi berjaga di pintu. Ia berpikir jika mereka berdua mengetahui sedikit informasi mengenai pria tadi.
"Apakah kalian berdua mengenal pria yang baru saja masuk tadi?" tanya Tiffany dengan tidak sabar. Ia sudah tak tahan ingin mengetahui identitas dari pria asing yang terlihat menemui ayahnya.
"Kami sama sekali tak mengenal pria tadi, Nona. Bahkan ini adalah pertama kali kami melihatnya," jelas salah satu dari mereka.
Jawaban itu tentu saja benar. Tak mungkin jika mereka berdua berani menipu anak dari majikannya sendiri. Terlebih ... Tiffany bukanlah sosok perempuan pemaaf yang akan mengampuni mereka jika ketahuan berbohong.
Situasi semakin mencurigai dan juga menumbuhkan rasa penasaran hingga ke puncaknya. Tiffany seolah ingin mendobrak pintu itu dan menyaksikan sendiri seseorang yang sebenarnya sedang ditemui oleh ayahnya.