'Apa maksud Aaron membawa istrinya ke sini? Apakah dia sengaja melakukannya agar aku menjauh darinya?' tanya Tiffany di dalam hatinya.
Kekecewaan itu begitu menyiksa hatinya. Seolah menusuk ke dalam jantung. Rasanya begitu sesak seperti baru saja dilemparkan ke dasar jurang.
Segala harapan dan juga keinginan Tiffany seolah benar-benar hancur. Tak ada lagi kesempatan baginya untuk memiliki Aaron Liu. Kecuali ....
'Haruskah aku menghabisi perempuan itu? Namun, aku tak ingin menjadi seorang pembunuh atas segala ego yang juga keinginanku sendiri.' Tiffany berbicara kepada dirinya sendiri. Ia sedang dihadapkan dengan sebuah dilema besar.
"Apakah Anda baik-baik saja, Nona Tiffany?" celetuk Jiang Lily karena perempuan itu tak kunjung mengatakan apapun.
"Oh ... saya baik-baik saja, Nona Jiang." Tiffany memaksakan sedikit senyuman di wajahnya. Meski hatinya benar-benar sangat hancur, ia harus tetap terlihat baik-baik saja di hadapan mereka semua. "Mari silahkan masuk" imbuhnya.