Seketika ... Hu Xianxu panik. Ia telah melupakan dua gelas lain yang seharusnya dilenyapkan sebelum Jiang Lily datang. Namun, segalanya sudah terjadi. Pria itu hanya harus berkilah agar si perempuan tak berpikir macam-macam.
"Oh ... gelas itu. Kurasa gelas itu tak dicuci dengan bersih. Jadi aku meminta pelayan untuk mengambil yang baru," elak Hu Xianxu pada seorang perempuan yang ternyata tengah mengandung anak dari sahabatnya sendiri.
"Apa kamu tak sedang berusaha untuk menyembunyikan sesuatu dariku, Xianxu?" Jiang Lily tak terlalu percaya atas jawaban itu. Entah mengapa, ia merasa jika pria itu sedang berbohong.
Merasa terdesak, Hu Xianxu harus berupaya untuk menenangkan kekasihnya. Dia pun membelai lembut kepala Jiang Lily, memperlakukan perempuan itu dengan penuh kasih sayang.
Meski penuh kepalsuan, Hu Xianxu memperlakukan Jiang Lily dengan sangat baik. Seolah pria itu benar-benar sangat mencintainya. Sayangnya, semua itu hanyalah sebuah sandiwara belaka.
