Chereads / Morning Star : L / Chapter 2 - Awal Yang Membawa Warna ( II )

Chapter 2 - Awal Yang Membawa Warna ( II )

Setelah perkenalan dengan Medusa , aku masuk kedalam perpustakaan seperti yang direncanakan pada awalnya . Tentu , aku masuk bersama dengan Medusa .

Ternyata , Medusa adalah salah satu petugas yang mengurus buku-buku di perpustakaan ini . Kebetulan , katanya teman yang biasanya berkerja bersamanya sedang tidak masuk sekolah . Jadi , dia hanya bisa melakukan pekerjaannya sendiri saat ini .

Setelah membaca beberapa buku dan tidur sebentar di perpustakaan . Bel pulang sekolah terdengar . Aku berlari kembali kekelasku untuk mengambil tas . Setelah berlari dengan sekuat tenaga , akhirnya aku sampai kedepan kelasku .

Teman-teman sekelasku sudah berhamburan keluar kelas disana . Aku yang melawan arus gerombolan siswa terlihat mencolok . Aku diperhatikan oleh beberapa teman sekelasku . Tapi , mereka hanya melihatku sebentar dengan tatapan menghina dan kemudian mengabaikanku .

Ini sudah biasa terjadi . Bukan hanya kali ini aku sengaja kabur dari pelajaran . Biasanya , Marin akan datang untuk memarahiku ketika aku melakukannya dengan sengaja . Tapi , aku baru ingat bahwa dia sudah mati . Mungkin sekarang dia masih ada dibelakangku .

Aku refleks melihat kebelakang . Tapi , disana tidak terdapat Arwah Marin dimanapun aku melihat . Aneh ... , Pikirku . Tapi ... , Jika dia sudah menghilang , ya sudah . Lebih baik seperti itu . Mungkin entah bagaimana , dia sudah menerima aku sebagai orang yang menyebabkannya terbunuh dan menghilang dengan damai . Atau mungkin , aku yang terlalu berharap ? ... Terserah ...

Aku masuk ke kelasku dan berjalan menuju kursi tempat dudukku . Dari jauh , aku melihat tasku yang terdapat disana . Tidak hilang ...

Jika aku adalah korban bully . Mungkin tas itu sudah hilang , atau mungkin rusak . Untungnya ... , Aku bukan salah satu dari remaja malang didunia ini . Tapi ... , Sebenarnya ada beberapa siswa yang berperan menjadi budak dikelasku . Ini menurutku normal . Tapi , aku juga tidak peduli dengan mereka . Jika aku mendapatkan kesempatan untuk menasehati mereka . Mungkin aku akan bermain-main dan berperan seperti orang tua yang menasehati anak kecil yang terkena masalah .

Aku akan berkata " Sabar . Ini adalah ujian buatmu . Jadi , lebih baik kamu bersabar dan menjalani takdir ini "

Ya , mungkin perkataan itu sudah terlalu klise . Lagipula , niat mereka apa untuk berbicara seperti itu ? . Mungkin itu akan berpengaruh kepada anak yang mendalami agama . Tapi bagi anak normal , itu hanyalah kata-kata klise yang digunakan orang tua yang tidak mau berpikir memberikan solusi . Tentunya , aku pernah mengalaminya sampai aku berpikir seperti itu .

Aku berjalan , dan aku sampai ditempat tasku berada . Aku mengulurkan tanganku untuk mengambilnya . Tapi perhatianku teralihkan oleh sesuatu disudut mataku .

Aku melihat kesudut itu , yaitu ruangan depan kelas , yang dimana guru sering mengajar dari situ . Disana , aku melihat wanita dewasa dengan rok hitam ketat , jas pendek berwarna biru tua , kacamata hitam tipis , dan rambut hitam panjang tanpa diikat .

Aku kenal wanita itu . Dia adalah .... , Guru BK disekolahku . Tapi , kenapa dia ada disini ? ... Seingatku , aku tidak membuat masalah belakang ini . Lagipula , aku termasuk murid pendiam .

" Ibu Guru ? ... Ada apa ibu disana ? , Hari ini tidak ada pelajaran ibu kan ? "

Aku dengan polos bertanya kepadanya . Sambil tanganku masih bergerak kearah tasku dan berhasil mengambilnya . Aku memegang tasku , dan menghadap kembali kedepan kelas . Ketempat wanita itu berada .

Aku sempat teralihkan dengan tubuh wanita itu yang indah . Tapi aku berjaga-jaga , jika tatapanku terlihat jelas . Aku tidak mau dicap sebagai lelaki mesum , walaupun hanya satu orang yang menganggapnya seperti itu .

Wanita yang menjabat sebagai guru Bk itu akhirnya bergerak . Tangannya menunjuk kearahku , lalu dia menggerakkan mulutnya .

" Lucifer Sin Folitra , kemarilah .... "

" A-ada apa bu ? .... , Tidak terlihat seperti hal baik yang akan datang . "

Tidak seperti biasanya dia memanggil dengan nama lengkapku . Tapi dari nada suaranya , sepertinya hal yang buruk akan menimpaku .

" Tenang saja . Kau hanya perlu berjalan kemari . Cepat "

" I-Iya ... "

Bagaimana aku bisa tenang ? , Jika masalah yang tidak perlu mungkin segera datang kepadaku . Mungkin aku akan dimarahi sampai senja tiba olehnya .

Aku berjalan menuju kearah wanita itu . Aku melewati kursi-kursi siswa yang sudah kosong , jantungku berdegup kencang karena dihadapi oleh ketidaktahuan , dan hatiku merasa tidak nyaman karena diperlihatkan dengan sebuah ancaman . Setelah beberapa saat , akhirnya aku sampai kedepan wanita itu .

Jika dilihat dari dekat , pesonanya semakin kuat . Mungkin orang mesum akan langsung pulang dan melakukan hal yang biasa dilakukannya .

Ketika aku menatap wajahnya , wanita itu mulai bergerak lagi . Tangannya menuju kearahku , kemudian sampai disamping telinga kiriku . Lalu , tangannya menyentuh telinga kiriku itu dan menariknya hingga kurasa telingaku terasa ingin lepas .

" Ahhhh . Aduh ... , Aduh ... , Kenapa ibu menarik telingaku ? "

" Hmmm , kau tidak sadar dengan apa yang kau lakukan ? . Apa kau ingat tentang kesalahan apa yang sudah kau lakukan hari ini ? "

" Apa itu ? .... "

" Kau tidak kembali ketika kau meminta izin ketoilet . Kemana kamu ? , Apakah pergi ke perpustakaan lagi ? "

Kenapa wanita ini tahu ? , Apakah guru yang mengajarku tadi melaporkannya ? . Mungkin .... , Lagipula , ini bukan pertama kalinya terjadi . Aku kira , dengan pelanggaran ini ... , Aku tidak akan memiliki kesempatan untuk bertemu dengan orang yang mengaku sebagai penyihir itu . Aku bisa menebak , apa yang akan dilakukan oleh orang didepanku ini .

" kenapa ibu tahu ? ... "

" Kenapa ? ... " Katanya dengan marah , keningnya berkerut dengan kejam , tapi kerutan itu tidak mengurangi kecantikannya . Malahan , ada rasa keunikan tertentu yang terbentuk .

Alice Si Merkurius , dia memang iblis yang cantik . Dia kemudian melanjutkan perkataannya ... " Apakah kau tidak pernah merenungkan apa yang sudah aku berikan kepadamu , Lucifer ? "

" Guru-guru sudah lelah oleh kelakuanmu yang sering kabur dan menghilang itu . Jadi , mereka tadi mengadu kepadaku dan menyuruhku untuk memarahimu lagi "

" Begitu ya ... " Kataku , sambil masih mengelus-elus telingaku yang merah .

" Jangan begitu ya saja ..... , Apa yang sebenarnya kau lakukan . Mengulangi kesalahan yang sama secara terus-menerus . Apakah hukuman yang kuberikan tidak membuatmu takut ? "

Aku tidak pernah memikirkannya . Lagipula , aku memang tidak pernah peduli dengan apa yang akan terjadi dengan nilai atau kenaikan kelasku .

Bagiku ... , Kenyamanan dan suasana hati itu lebih dikedepankan .

" Bagiku . Itu tidak berbeda dengan hal yang terjadi dengan biasa . Aku tidak mempunyai perasaan khusus dengan hal yang aku lakukan ini . Aku hanya ingin bergerak bebas . "

Wanita itu menghela nafas ketika mendengar jawabanku . Dia lalu memegangi kepalanya dan berbicara lagi dengan nada yang berbeda . Nampak terasa lebih lembut ...

" Aku tahu itu , Lucifer . Tapi ... , Disini kau tidak boleh seenaknya . Disini semuanya teratur oleh sekumpulan peraturan . Keegoisanmu tidak bisa dikedepankan disini . Kau tidak boleh terus seperti ini Lucifer . Kau mungkin tidak akan naik kelas ... "

" Aku tahu itu bu guru . Tapi aku tidak peduli dengan itu . Aku akan bergerak semauku jika aku bosan . Mungkin , besok aku akan pergi lagi ke perpustakaan . Hukuman dan ancaman sederhana tidak akan menghentikanku "

" Huh , kau memang anak yang merepotkan . Kenapa kau tidak mengajukan diri sebagai pengurus perpustakaan saja jika kau suka disana ? "

Hum , aku tidak pernah memikirkan itu . Tapi nampaknya itu akan sangat bermanfaat , dan dapat mengurangi kerusakan yang akan terjadi dengan kehidupan sekolahku . Dengan kata lain , aku bisa bergerak bebas tanpa kerusakan seperti sekarang .

" Ho , aku rasa , itu adalah ide yang bagus . Tapi ... , Bagaimana cara aku mendaftar sebagai petugas perpustakaan ? . Aku tidak tahu , apakah mungkin , ibu mau membantuku ? "

" Huh , baiklah . Aku akan membantumu ... Tapi ... "

" Tapi ? .... "

" Kau harus mengalami dulu hukuman yang sudah aku persiapkan dan pulang saat matahari terbenam . "

" Apa ? ... " Aku tidak terkejut sebenarnya . Lagipula , ini sering terjadi . Malahan , lebih baik jika aku dihukum seperti ini . Karena , disini lebih nyaman daripada dirumah .

Alice Si Merkurius juga menemaniku saat aku menjalani hukumannya . Jadi , aku tidak merasa sendirian . Alice juga akan memperhatikanku ketika menjalani hukuman yang diberikannya , jadi , aku tidak akan merasa di abaikan .

Aku tidak sendirian , dan aku tidak akan diabaikan . Menerima hukuman dari Bu Guru BK Alice juga sesuatu yang menyenangkan . Mungkin , aku tanpa sadar melakukan pelanggaran dengan sengaja karena aku tahu bahwa aku akan di hukum seperti ini .

" Cepat ... , Ayo kita pergi ke kantorku . Hukuman untukmu sudah menunggu disana "

Aku hanya bisa tersenyum , dan menjawab dengan santai .

" Baiklah , baiklah ... "

Dan dengan itu , aku berjalan dengan Alice yang seorang guru keruangan yang biasanya aku rindukan .

° ° °

Ditempat lain , seorang Anak perempuan remaja sedang menjalani ritual aneh . Dia berbaring ditengah lantai . Yang mana , lantai tempat ia berbaring memiliki pola lingkaran yang memiliki garis-garis bintang didalamnya .

Lima lilin yang menyala terletak diatas lima titik bintang itu , membuat tubuh perempuan remaja itu berada di area dalam .

" 001 , Pliredo Felucilufer Mkalow liviana Pett . Buka Paksa Segel Jiwa "

Mengucapkan mantra misterius .. , perempuan yang berada diposisi berbaring itu memejamkan matanya .

Setelah beberapa saat mantra misterius itu selesai dibacakan . Kabut-kabut hitam keluar dari zona dalam lingkaran berbintang itu . Kabut itu sangat tebal dan menakutkan , tapi perempuan itu masih berada diposisinya .

Kemudian , kabut-kabut itu membentuk suatu wujud . Dia memiliki kepala kambing , sebuah tanduk yang menjulur dari kedua sisi kepalanya , dan mata merah menyala . Dia ... , Nampak seperti iblis .

Lalu , Iblis itu menggunakan kabut yang berbentuk seperti lengannya untuk meraih bagian dada perempuan itu . Setelah kontak dari kedua bagian tubuh itu , sebuah cahaya yang bersinar terang terbentuk .

Itu sangat silau dan bisa dibilang indah , sangat tidak cocok dengan situasi ini . Ditengah-tengah Kilauan cahaya itu , sebuah gerbang kecil terbentuk dan melayang ditengah dada perempuan remaja itu . Gerbang itu memiliki sulur-sulur tumbuhan yang menghiasi kedua pilarnya , pintunya ditutupi dengan cahaya putih bergelombang , dan diatasnya , jarum-jarum berlian berwarna putih terlihat .

Melihat gerbang yang muncul didada nya , perempuan itu membuat ekspresi senang , dan kemudian ia dengan gembira meneteskan air mata dari matanya .

" Akhirnya .... , Aku bisa melihat ibu kembali dengan kemampuan ini "

Walaupun tidak terlihat , tapi ketika gerbang itu terbuka , energi-energi transparan menyelimuti perempuan itu dengan kacau , dan sisa dari kekacauan energi itu menyebar kesekitarnya .

Pancaran energi kacau itu menghubungkan dua karakteristik dunia yang berbeda , memberikan pengalaman masuk kedunia yang sama tapi berbeda . Dunia ini sama dengan yang sekarang , tapi , hanya ada beberapa fitur yang aneh ditambahkan .

Dunia yang sama tanpa hantu , tapi , juga dunia dimana Jiwa-jiwa penuh penyesalan berada dan berkeliaran . Pancaran energi itu menghubungkan penggunaannya kepada tempat Jiwa-jiwa itu , membuat penggunanya dapat berinteraksi dan melihat Jiwa-jiwa penuh penyesalan .

Singkatnya , orang yang memiliki energi ini dapat terhubung dengan Jiwa-jiwa penuh penyesalan yang sebenarnya ada didimensi yang berbeda tapi sama .

Setidaknya , Itulah yang dikatakan internet kepada perempuan ini .

° ° °

Aku sedang menjalani hukumanku di ruang kerja Bu Guru Alice . Hukumannya seperti biasa , yaitu , aku hanya harus menyelesaikan tugas yang sudah aku lewatkan sebelumnya .

Ini sangat melelahkan sebenarnya . Tapi , mau bagaimana lagi , aku tidak bisa pulang jika tidak menyelesaikannya .

" Lucifer .... , Jangan malas-malasan .. apa kau mau menghabiskan waktu disini sampai malam ? " Kata , Bu Guru Alice dengan tegas .

" Bukankah itu bagus ? . Setidaknya ... , Aku ditemani seseorang secantik Bu Alice . " Kataku dengan bercanda . Tapi nampaknya , Bu Alice tidak menganggapnya seperti itu . Karena dia langsung marah kepadaku .

" Jangan banyak bermain-main . Selesaikan saja tugas itu . Jika tidak , aku akan menambahkannya untukmu "

" Eh ? . Jangan seperti itu ... , Padahal ini bisa dibilang tugas yang cukup banyak "

" Maka dari itu . Jangan bermain-main dan selesaikan dengan serius ... "

" Baik-baik . Ibu Guru yang cantik ... "

" Jangan bermain-main ... "

Dan begitulah . Sepertinya .... , Aku tidak akan kembali sampai langit menjadi gelap .

° ° °

Seorang Wanita sedang berdiri didepan sebuah toko . Dia mengenakan jubah aneh berwarna hitam dan topi besar dikepalanya .

Dia berdiri didepan toko itu dengan tenang , sambil melihat sekelilingnya . Lalu , waktu yang tidak terhitungpun berjalan . Dan selama waktu itu , wanita itu masih berdiri ditempat yang sama . Sampai akhirnya ... , Dia sudah tidak tahan lagi berdiri disana , dan menghilang seperti debu .

° ° °

Aku mendapatkan penglihatan ini sejak kemarin . Dengan kemampuan ini , aku dapat melihat Jiwa-jiwa yang penuh penyesalan disekelilingku . Aku bisa berinteraksi dengan mereka , menyentuh mereka , dan berbicara dengan mereka .

Tapi bukan itu yang penting . Sebenarnya , aku sudah bisa merasakan keberadaan mereka sejak lama . Entah kapan pastinya ... , Aku tidak tahu .

Yang aku sadari saat ini adalah . Kemampuan dan Indraku tentang hal gaib telah meningkat menjadi bisa melihat mereka . Padahal dulu , aku hanya bisa merasakan keberadaannya .

Apakah ini akan menjadi hal yang bagus ? , Aku tidak tahu . Tapi ... , Mungkin kemampuan ini akan menambahkan beberapa bumbu ke kehidupanku . Apakah itu baik , atau buruk ? , Sayangnya probabilitas mendukung kedua sisi ini .

Apapun yang akan terjadi ... , Aku harap .. , tidak terlalu membahayakan .

Hari sudah menjadi gelap , aku berjalan dengan santai dipinggir jalan untuk menuju rumahku .

Namaku Lucifer Sin Folitra ...

Hanya anak biasa ....

Aku bukan seseorang berpengetahuan luas . Aku juga bukan jenius . Aku juga bukan anak yang memiliki bakat , atau apapun itu . Semua yang kulakukan biasa ... , Semua yang terjadi disekitarku sebelumnya juga biasa .

Semua hidupku biasa-biasa saja sampai membuat hatiku mati rasa . Aku tidak bisa lagi memiliki banyak empati atau simpati .. , semua menjadi penuh kabut begitu saja ketika aku tidak menyadarinya .

Hatiku mungkin digerakkan oleh Saturnus . Mungkin semua yang terjadi dihidupku tidak terkendali dan tidak memiliki jalur takdir .

Disaat semua orang sibuk dengan ujiannya , aku hanya bisa melihat curhatan mereka dan mengatakan

" Sabar atau Oh " .

Hidupku tidak memiliki masalah yang datang kepadaku . Ini berbeda dengan masa lalu di SMP yang mana saat itu aku lah yang memutuskan kemana aku akan lari .

Huh ... , Ini mungkin merupakan Ujian khusus yang dibuat untuk orang sepertiku .

Hal yang aku suka , emmm ... Mungkin aku suka bintang-bintang . Entah kenapa , mereka itu indah . Jika aku lahir dizaman kuno , mungkin hari-hariku menjadi lebih sedikit berwarna .

Orang-orang Kuno sangat suka sekali menggunakan imajinasi mereka . Memberikan nama-nama untuk garis-garis yang menghubungkan bintang , banyak spekulasi-spekulasi tentang hal gaib . Mereka bahkan menganggap semua yang terjadi di Bumi terhubung dengan bintang-bintang diluar sana . Jika Spekulasi itu dibentuk dizaman sekarang , mungkin orang akan menganggapnya gila .

Mungkin Hal yang berhubungan dengan Spiritual masih ada yang mempercayainya sampai sekarang . Tapi , ilmu pengetahuan telah meruntuhkan keunikan dari kepercayaan itu .

Di Zaman sekarang , sesuatu yang masuk akal lebih akan diterima oleh banyak orang . Tapi mungkin ada beberapa pengecualian .

Yah . Ketika aku mengatakan bahwa aku dapat melihat Jiwa , apa yang akan orang katakan kepadaku ? . Mungkin aku juga akan dianggap gila oleh mereka .

Padahal ... , Aku mengatakan yang sebenarnya . Jika aku mengatakannya kepada banyak orang disuatu forum internet , setidaknya kata " Semoga lekas sembuh " akan menjadi kata yang sangat lembut dikolom komentar .

" Huh . Saat ini belum mengganggu . Tapi , bagaimana jika hal-hal yang tidak menyenangkan akan terjadi kepadaku ? "

Mungkin aku akan dipaksa untuk membantu menghilangkan penyesalan di Jiwa-jiwa itu . Seperti , mencari siapa yang membunuh mereka , katakan mereka baik-baik saja kekeluarga mereka , atau mungkin mengirimkan surat cinta kepada orang asing .

Tiba-tiba , aku teringat tetanggaku yang selalu mengintip istrinya dari jendela .

Aku ingin selalu tertawa ketika melihat Jiwa yang malang itu . Aku tidak tahu penyesalan apa dari dirinya yang tersisa , aku juga tidak peduli . Tapi , apakah Jiwa itu akan selalu berada disana ? .

Kembali mengingat hari ketika tetanggaku itu mati . Dikatakan , bahwa ia menderita serangan jantung dan tidak sempat diselamatkan oleh pihak rumah sakit . Dan tepat setelah upacara pemakaman selesai , aku yang diundang saat itu melihat seorang lelaki kekar yang sedang bersama dengan istri tetanggaku itu . Mereka berpelukan dengan hangat . Mungkin jika orang lain melihatnya , itu hanyalah lambang dari belasungkawa . Tapi , aku yang saat itu melihat memiliki sedikit kecurigaan terhadap hubungan mereka .

Kecurigaan itu tumbuh semakin besar ketika Istri tetanggaku itu menikah lagi tepat ketika sebulan setelah Suaminya itu mati . Dan coba tebak siapa yang menjadi suami barunya ? , Ya , Pria kekar yang memeluknya saat itu adalah orang yang menjadi pasangannya .

Aku bahkan membuat-buat teori aneh yang membuat aku sendiri tertawa ketika memikirkannya kembali .

Aku menduga . Bahwa mungkin , tetanggaku yang mati itu sebelum kematiannya , ia melihat istrinya yang sedang selingkuh . Mungkin hal-hal seperti ia melihat istrinya makan bersama Pria lain tidak dapat membuatnya mati . Tapi , bagaimana jika tetanggaku itu melihat Istrinya sedang bermain-main ditengah malam disuatu hotel ? . Aku bukan hanya menebak dengan sembarang . Kata Rumor , Tetanggaku itu di antar dari sebuah Hotel , lalu setelahnya ke sebuah rumah sakit . Dan ini semakin membuat dugaanku bertambah kuat .

Caranya mati nampak sangat menyedihkan ketika diingat-ingat lagi . Bahkan sekarang , mungkin dia masih menatap Istrinya dari luar jendela , hahahaha .

Berbeda dengan Marin Rotte yang nampak tidak memiliki pikiran . Semua Jiwa yang aku temui sebelumnya nampak seperti punya pikiran menurutku . Seperti bagaimana , kakekku yang terus mengganggu ketika ia menyadari bahwa aku bisa melihatnya .

Aku saat ini memang belum memiliki kepastian tentang Jiwa-jiwa atau Arwah yang berada disekitarku . Maka dari itu , untuk saat ini aku hanya bisa membedakannya dengan cara Amatir .

Kembali lagi ke kemalangan tetanggaku itu . Aku juga berusaha sekuat mungkin untuk berpura-pura tidak bisa melihat tetanggaku yang menyedihkan itu . Aku tidak mau jika di paksa untuk menyelesaikan penyesalannya . Aku bukan sukarelawan bertema pahlawan yang sering dilihat di internet .

Aku tidak mau melakukannya ... , Sungguh .

Tapi , jika dilihat lagi , Tetanggaku itu ternyata memiliki masalah yang sangat besar menimpa hatinya .

Bahkan aku yang tidak memiliki kekasih dapat membayangkan bagaimana jika aku melihat kekasihku sedang bermain dengan pria lain disebuah hotel .

Memikirkannya saja , perasaan sakit misterius menusuk hatiku seperti pisau kecil . Jadi , bagaimana jika aku yang mengalaminya langsung ? , Mungkin aku tidak akan mati dengan cara unik seperti tetanggaku itu , tapi kerusakan mental pasti akan merusak keadaan otak dan pikiranku.

Huh ... , Mungkin aku mendapati beberapa rasa kasihan dihatiku untuknya .

" Semua menjadi sangat tragis . Memang , tetanggaku itu mati dengan cara yang unik , tapi aku juga bukan seharusnya menertawakan tragedi ini . Seharusnya mungkin ... , Aku harus membantunya "

Tapi ... , Itu pasti menjadi hal yang memerlukan banyak tenaga dan pikiran . Lebih baik aku tidak ikut campur , ini juga demi kebaikan diriku sendiri .

" Bahkan banyak orang sering mengatakan . Jangan suka ikut campur dengan masalah orang lain "

Ya .. , aku kira , itu adalah kata-kata yang mengandung kebenaran yang bagus .

" Aku tidak boleh menjadi naif dan mengira bahwa aku dapat menyelesaikannya sendiri atau mungkin bahkan dengan mudah . Lagipula ... , Semua kemungkinan dapat terjadi . Lebih baik , aku menjalani hidupku yang biasa "

Aku kira ... , Aku sudah terlalu bosan dengan hidupku yang datar ini . Aku menjadi tidak berpikir dan mengira dapat melakukan semua hal untuk menghilangkan kebosanan ini .

Huh ... , Mungkin aku harus tenang . Ceroboh dapat membuat bencana yang tidak diinginkan . Untuk saat ini , aku hanya harus bertindak seperti biasa , menjalani hidup yang biasa , dan berpikir seperti biasa .

Seperti kata orang-orang . Takdir sudah ditentukan dari Tuhan . Mungkin aku belum sampai ke takdirku yang lain . Huh ... , Mungkin aku harus sabar dan menerima saja hidupku saat ini .

Lagipula ... , Banyak kebahagiaan yang sudah aku miliki sekarang .

Dapat melihat dan mengobrol bersama Alice Si Merkurius , melihat pemandangan laut dan bermain disana , membaca di perpustakaan yang sejuk , dan yang lainnya .

Tapi ... , Ughhh , Mungkin kata "yang lainnya" itu seharusnya tidak ada . Hanya tiga hal itu yang terpikirkan olehku . Apakah ada yang lain ? ....

" Mungkin saat ini tidak ada . Tapi ... , Mungkin akan ada "

Semua hal melaju , berkembang , dan menemui hal yang baru . Mungkin begitupula dengan hidupku .

Ada satu hal ...  Mungkin aku harus menghilangkan kebiasaan menambahkan kata " Mungkin " Disetiap kata-kata yang kupikirkan . Tapi , mungkin itu adalah hal yang mustahil . Mungkin aku hanya ragu disetiap hal yang aku pikirkan .

Kata Mungkin menambahkan ketidakpastian . Semua menjadi di tengah benar atau salah , atau mungkin iya dan tidak .

Aghhh .... , Ini tidak penting sebenarnya . Kebiasaan membelokkan topik yang ada dipikiranku juga menjadi kebiasaanku yang aneh . Sial ... , Mungkin aku harus menjadi lebih pendiam di dalam Monologku sendiri .

Ketika melihat rekaman dari ingatanku tentang Monolog . Mungkin aku lebih suka berbicara dari perkiraanku . Dari luar aku mungkin pendiam , tapi aku tidak menyangka , bahwa aku sering berbicara sendiri dipikiranku .

Tapi , aku yakin ini bukan suatu masalah bagiku . Jika aku menjadi pendiam bahkan didalam pikiranku sendiri , aku tidak tahu kapan aku akan kehilangan diriku yang saat ini .

Menjadi diri sendiri mungkin lebih bagus , dan juga , aku hanya mempunyai diriku sendiri , jika aku kehilangannya , apa yang tersisa dari diriku ? .

" Untuk sekarang , jangan terlalu dipikirkan . Seperti yang aku bilang tadi  , aku hanya harus menjalani hidupku seperti biasa . Ya ... , Harus ... "

Aku juga juga bisa optimis . Mungkin bagi diriku , kata " Mungkin " hanya sebagai pertanda bahwa harapan bisa terjungkal balikan kapan saja .

Seperti , dengan kata Mungkin , aku tidak akan memastikan benar atau tidak tentang apa yang akan terjadi .

Contohnya . Ketika aku menjadi seorang dokter , aku tidak akan sepenuhnya bilang bahwa pasien yang akan aku Operasi akan selamat . Menambahkan kata Mungkin secara tidak sadar membuat aku mundur dari tanggung jawab yang tidak perlu .

Bagiku , kata Mungkin lebih seperti pertahanan diri untuk hal yang tidak aku ketahui secara pasti .

Tentu saja , ada beberapa kesempatan bahwa aku hanya secara tidak sadar menambahkan kata Mungkin .

Tapi ... , Untuk sekarang , aku senang bahwa mungkin aku sudah lebih dekat mengenal diriku sendiri . Mengenal diri sendiri setidaknya menambahkan beberapa manfaat kesetiap tindakan yang aku ambil . Ini adalah langkah baru ... , Dan inilah yang disebut dengan kemajuan dan berkembang , seperti yang sudah aku tadi katakan .