Sela berhasil menyentuh bayangan, yang merupakan raga miliknya di dunia. Setelah menyentuh raganya, pandangan Sela menjadi kabur. Beberapa waktu kemudian, dia tak sadarkan diri karena tak kuat menahan rasa kantuk.
"Oi, Sela!" Terdengar suara teriakan orang memanggil nama Sela.
"Gawat! Denyut nadinya tidak terasa. Napasnya juga tidak terdengar!" Suara orang lain menimpali. "Apa yang harus kita lakukan? Apa kita kubur saja?" Orang itu memberi saran.
"Apa yang kau katakan! Jangan bicara hal aneh seperti itu!" teriak salah satu orang menegur. Terdengar suara kepala yang dipukul.
Orang yang dipukul mengasuh kesakitan. "Lalu apa yang akan kita lakukan? Kita tidak mungkin membiarkannya membusuk di sini?"
"Sela belum mati! Dia pasti akan segera sadar!"
"Kalau begitu. Cepat berikan dia napas buatan!" pinta salah satu orang, suaranya pelan namun terdengar cemas. "Aku dengar, orang yang tidak sadarkan diri harus diberi napas buatan!" sambung orang yang sama.