Sela berjalan semakin dekat pada Achi, siap memberikan hukuman berat kepada Achi. Langkahnya dihentakkan dengan keras pada lantai. Hingga debu lantai yang tebal, selalu menyingkir setelah hentakan kakinya. Achi yang melihat hal itu, merasa ketakutan setengah mati.
"Se-Sela … bi-bisakah kau menghentikan langkahmu?" pinta Achi dengan wajah memelas. "Aku tidak ingin merasakan apa yang ada dalam pikiranmu! Kumohon, jangan lakukan hal itu!"
Sela menggelengkan kepalanya, menolak dengan jelas permintaan Achi. "Kau sudah hampir melecehkanku. Aku tidak akan pernah menerima hal itu. Bahkan, dengan kematianmu sekali pun, aku tidak akan pernah memaafkan perbuatanmu!" ucap Sela dengan jelas.
"Tapi … orang yang meminta aku melakukannya …." Achi menelan ludah. "Adalah dia!" Achi menunjuk Aarav yang sejak tadi hanya tersenyum.