Mendapat kesempatan untuk membuktikan, Achi tersenyum lebar. Setidaknya, dia bisa memiliki waktu untuk melakukan pengintaian terhadap Shylfiette.
"Aku akan menggunakan waktu yang Ayah berikan!" ucap Achi, wajahnya sedikit cerah. Walaupun masih terlihat sangat lemah. "Apapun yang terjadi, jangan sampai Shylfiette curiga dengan hal ini!" pesan Achi kepada kedua orang tuanya.
"Tenang saja! Aku tidak pernah curiga terhadap Shylfiette. Dia anak yang baik. Tidak seperti dirimu!" ledek Paul, tertawa dengan sangat puas.
Achi mendengus sebal, membuat wajah lemahnya semakin menyedihkan. "Akan kubuktikan. Pernyataan Ayah sangat salah tentang dirinya. Aku menyesal telah membawanya kemari!" gumam Achi.
Ketika Achi masih sibuk berdebat, seseorang membuka pintu dengan pelan. Seluruh pandangan beralih menatap pintu yang dibuka. Hanya Achi yang tetap termenung, tanpa sedikit pun memalingkan wajah ke arah pintu.
