Menemukan sesuatu yang hebat, Achi terus menatap kalung kepala banteng di depannya. Wajahnya tersenyum sangat lebar. Tidak percaya bisa melakukannya dengan cepat.
"Kenapa kita tidak melakukan ini sejak dulu?" ucap Achi pelan, tangannya terus memutar kalung kepala banteng di depannya.
"Karena kau tidak bisa berpikir seperti ini!" ketus Exitria, masih merasa jengkel dengan tingkah Achi sebelumnya.
Mendengar jawaban Exitria yang cuek, Achi memutar kepalanya. "Apa maksud perkataanmu itu? Kau ingin mengatakan, aku tidak sepintar dirimu? Apa kau ingin mengatakan hal itu?" ucapnya.
Exitria mengangkat bahunya, malas melanjutkan perdebatan. Achi mengangkat tangannya, bersiap memukul Exitria.
Sebelum Achi melakukan pemukulan, seseorang telah membuka pintu kamar. Achi segera mengurungkan niatnya untuk memukul, bergegas memasukkan kalung ke dalam saku celana.