Mendapat perintah dari Azazel, puluhan pasukan segera berpencar. Mereka mulai menyerang para warga desa. Menyandra para wanita, kemudian membunuh anak-anak dan pria. Mereka melakukannya dengan sangat bahagia, tanpa rasa bersalah pada wajahnya.
"Hentikan! Tolong hentikan! Apa kalian tidak merasa kasihan dengan mereka semua?" pinta Achi, tangisnya tak bisa dibendung lagi.
"Kasihan? Kau pikir kami sedang menyiksa mereka. Tidak, kami tidak melakukan hal itu. Kami hanya menyelamatkan mereka dari kebencian. Kau tahu, aku pernah melihat seseorang membunuh salah satu warga desa. Ketika mereka melihatnya, para warga desa sangat membenci orang tersebut. Kau tahu apa yang terjadi setelah itu?" tanya Azazel, mencengkram mulut Achi dengan kuat.
Achi menggelengkan kepalanya pelan, tidak tahu apa yang dibicarakan Azazel sejak tadi. "Aku tidak peduli dengan apa yang kau katakan. Yang kupedulikan, nasib seluruh warga desa. Tidak akan kubiarkan kau melakukan hal itu!"