Suara tersebut bukan dari suara yang sejak dulu mengganggu pikirannya, melainkan dari seseorang yang sangat dia kenal baik selama ini. Seseorang yang berhasil menyelamatkan dirinya dari rasa dendam dan keputusasaan, seseorang yang selalu ada di dekatnya ketika dia berada dalam keadaan paling buruk sekali pun.
Sebenarnya suara siapa yang baru saja didengar oleh Aarav. Kenapa suara tersebut berhasil menghilangkan rasa bimbang yang ada di dalam hati secara tiba-tiba. Bukankah seharusnya akan sangat sulit untuk melakukan hal seperti itu, terutama pada seseorang yang memiliki niat membunh begitu besar.
Aarav menghentikan gerakan tangan, kemudian menghela napas panjang beberapa kali. "Kenapa pada saat ini aku mengingat apa yang sudah kau katakan sejak dulu." Helaan napas silih berganti keluar dari lubang hidung, seakan mengingat kejadian yang telah lama terjadi pada kehidupannya.