Tekanan udara yang telah dikendalikan Gretel sepenuhnya, telah berhasil menghantam salah satu pohon yang ada di depan mata. Tentu saja pohon tersebut tidak sanggup menahan tekanan udara yang dihasilkan, hingga membuatnya roboh hanya dalam waktu singkat saja.
Gretel tertawa begitu kencang ketika melihat kejadian tersebut di depan mata. Meski hanya satu pohon yang bergoyang, membuat perasaan Gretel dipenuhi dengan kekesalan yang maksimal. Dia tidak memikirkan kembali atas segala konsekwensi yang bisa saja terjadi, bahkan kepalanya saat ini hanya memikirkan sebuah kehancuran saja.
"Matilah! Matilah! Matilah!" teriak Gretel beberapa kali sembari terus menggerakkan tangan secara membabi buta. Bola matanya terlihat begitu mengerikan dengan kerutan dalam yang terlihat pada kening, begitu juga dengan kerutan yang ada di sekitar bola mata, semakin menambah kesan menakutkan bagi siapa saja yang melihatnya secara langsung.