Aarav menundukkkan kepala, tersenyum penuh kemenangan. "Sudah berhasil. Meskipun kau menjadi kuat, emosi yang kau miliki masih saja seperti sebelumnya. Hanya masalah waktu saja, hingga semuanya berakhir seperti yang sudah kupikirkan," batinnya tanpa menatap pria di udara.
Urat pada pelipis orang di udara terlihat sangat jelas, tatapan penuh kebencian terpancar pada wajah, serta aura mencekam terus dikeluarkan seiring waktu berjalan. Hanya dalam beberapa saat saja, emosinya tidak stabil dan berusaha untuk membunuh Aarav sangat besar.
"Jangan terlampau besar! Kau hanyalah anak kecil yang tidak bisa apa-apa!" teriak pria di atas udara, mengangkat tangan tinggi. "Jika kau bersikeras untuk terus melawanku, aku akan membuatmu merasakan akibatnya saat ini juga!" Kepalan tangannya mengeluarkan cahaya merah menyilaukan, menerangi seluruh tempat yang ada di sana.