Dengan wajah penuh ketakutan, Erina bertanya kepada Aarav. "Jadi, rencana apa yang sudah ada di dalam kepalamu? Jika kau sudah memiliki sebuah rencana setidaknya sembilan puluh persen berhasil, aku akan melakukannya dengan senang hati."
"Tidak ada," jawab Aarav dengan sangat cepat, bahkan tidak membiarkan Erina berpikir terlebih dahulu.
Mendengar jawaban yang keluar dari mulut Aarav, tentu saja membuat Erina tidak percaya. Jika memang benar dia tidak memiliki rencana apapun, kenapa Aarav sangat percaya diri jika semuanya akan berjalan dengan lancar.
Sedikit memajukan telinga, Erina berusaha memastikan jika dia salah mendengar. "Aku tidak terlalu mendengar apa yang tadi kau katakan. Bisa kau ulangi lagi apa yang sudah kau katakan tadi?" Dia mengerutkan kening, berusaha mendengar dengan sangat teliti, agar tidak ada satu pun kata yang terlewat.