Setelah mendengar jawaban Erina, kepala Aarav tiba-tiba saja terpikirkan sesuatu. Dia sebelumnya pernah mengatakan jika sudah menghancurkan kegelapan di dalam hati, kemudian berkata jika Erina akan dapat mengetahui sendiri.
Seketika Aarav mencengkeram kepala dengan sangat kencang, dia sama sekali tidak menyadari jika cara yang dilakukan Erina akan seperti itu. Bagaimana jika hal tersebut salah dan justru membuat keadaan Aarav menjadi semakin parah. Bukankah sesuatu yang sudah terjadi tidak akan pernah dapat diulang kembali.
"Aku bersyukur cara yang kau lakukan tidak meleset sama sekali. Jika saja kau salah memperkirakan hal tersebut." Aarav mendongakkan kepala, menghentikan ucapan yang keluar dari mulut.
Kepala Aarav langsung dipenuhi dengan segala pikiran yang mengerikan. Padahal jika salah langkah sedikit saja, kematian yang akan dia dapatkan pada saat itu juga. Terapi Erina tidak terlihat ragu dalam melakukan semuanya, dia begitu percaya diri atas apa yang akan dilakukan.