"Sekeras apa pun kau mencoba, aku tidak akan pernah mengatakan sesuatu kepadamu!" teriak Aslan dengan begitu kencang, walaupun Karl sudah mengancamnya dengan kematian yang sangat nyata di depan mata.
Seolah tidak peduli dengan hal tersebut, Aslan bersikeras untuk menutup semua informasi yang dia miliki. Darah segar mengalir dari leher yang terkena bilah pedang, membuat darah terus mengalir hingga membasahi dada bagian kanan Aslan.
Melihat Aslan yang tidak bergeming sama sekali, membuat Karl sedikit kecewa. Ternyata Aslan sudah berubah begitu jauh di depan. Karl tidak menyangka pangeran yang selama ini pengecut seperti ayahnya, bersikap begitu berani padahal kematian sudah di depan mata.
Pada saat itu juga, Karl berpikir bahwa Aslan tidak akan berakhir seperti ayahnya. Hanya saja, dia masih belum siap untuk memimpin sebuah kerajaan besar. Karl berpikir, biar dia saja yang menanggung beban berat saat ini, dan Aslan akan melakukan hal yang bisa dia lakukan selanjutnya.