Mendengar penjelasan yang baru saja dikatakan salah satu prajurit, hanya membuat Karl membelalakkan mata. Karl tidak bisa berkata-kata, dia hanya termenung sembari merasakan terpaan angin entah dari mana datangnya.
Karl tidak mempedulikan apa yang terjadi di depannya saat ini. Sedangkan kedua prajurit yang sejak tadi berada di sana, ikut kebingungan dengan apa yang terjadi pada Karl. Mereka mencoba menyadarkan Karl dengan cara mengayunkan tangan di depan wajahnya.
Semua yang mereka lakukan terlihat percuma. Saat ini, Karl sedang dalam mode konsentrasi penuh. Apa pun yang sedang terjadi di depan matanya, bahkan jika sebuah bom meledak tepat di depan mata, Karl tidak akan terganggu dengan hal itu.
"Apa yang harus kita lakukan? Apa kita harus menunggu hingga raja siluman," tanya salah satu prajurit dengan nada suara rendah, mencoba mengendalikan suaranya agar tidak terlalu terdengar kencang.