Pada saat Karl memeluk Aslan, hal itu membuat kenangan yang dilalui Aslan bersama dengan Karl muncul. Sesuatu yang seharusnya dia lupakan, karena Karl penyebab penderitaan Aslan selama ini.
Hanya saja, dalam lubuk hati terdalamnya, Aslan masih merasakan cinta terhadap pamannya. Selain karena Karl yang selalu memperhatikan dia melebihi ayahnya sendiri. Itu juga karena Karl merupakan sosok yang ingin diikuti Aslan waktu kecil.
Melihat Karl yang meneteskan air mata, membuat perasaan Aslan sedikit bercampur aduk. Aslan segera melepaskan cengkraman plastik pada tangannya dengan perlahan, membuat plastik tersebut jatuh, dan mendarat tepat di atas kepala Aslan.