Pada saat sampai di tepi dermaga, para perompak segera bersorak-sorai. Hal itu sontak saja membuat para penduduk desa sedikit kebingungan. Penduduk desa tidak mengetahuinya akan pertarungan terakhir yang terjadi tadi malam.
Para penduduk desa hanya bisa melihat apa yang terjadi dengan mata terbelalak. Hingga akhirnya, Kaito berjalan keluar dan berdiri pada ujung kapal. Tangan yang penuh akan keriput mulai terangkat dengan gemetar, sambil satu tangan memegang tongkat sebagai penopang tubuh.
Seluruh sorakan yang keluar dari perompak terhenti seketika. Digantikan dengan suara hening yang begitu berbeda. Kaito menurunkan tangan yang sejak tadi terangkat ke atas. Bola matanya berpendar sedikit lambat, menatap seluruh orang yang berada di bawah kapal.
Warga desa yang sebelumnya sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing, mulai menghentikan segala kegiatan. Mendongakkan kepala untuk menatap orang tua yang sudah dipenuhi dengan keriput, tetapi memiliki tatapan mata tajam dan tegas.