Mendapatkan suara teriakan yang begitu menggetarkan indra pendengaran Azazel, membuat rangsangan yang kuat pada jiwanya. Hal itu memicu terjadinya kontraksi antara jiwa dan raga, yang berujung pada penarikan jiwa yang sebelumnya telah meninggalkan tubuh beberapa lama.
Pemicu tersebut mengharuskan benda yang telah mengendalikan tubuh Azazel terpaksa berhenti bekerja. Kemudian Azazel secara penuh kesadaran mulai masuk ke dalam raganya kembali. Membuat keadaan yang sebelumnya mencekam, perlahan mulai kembali seperti sedia kala.
Hanya saja, Azazel harus bersiap dengan konsekuensi besar atas kedatangan jiwa ke dalam raga. Dengan hal itu membuat sebuah kejadian yang mengharuskannya pergi untuk selamanya. Bukan karena berkelana atau pergi ke suatu tempat. Azazel akan mati beberapa saat lagi, karena menentang hukum alam yang telah berlaku sedemikian rupa.