Asap tipis keluar dari kepalan tangan Aarav saat ini, memperlihatkan sebuah kontraksi yang cukup mengerikan. Suara berdesir mulai keluar dari lengan Aarav cukup kencang, membuat telinga Revan yang ada di sebelahnya berpaling dengan cepat.
"Aku pasti akan menyelamatkan dirimu, Erina!" teriak Aarav sembari mengayunkan tangan ke depan begitu kencang. Tidak butuh waktu lama, kepalan tangan dengan tenaga yang cukup besar, menghantam benda yang sejak tadi ada di depan mata.
Sebuah retakan mulai muncul dan terlihat. Sebelumnya belum pernah ada retakan di sana, tapi dalam beberapa serangan saja sudah dapat memunculkan retakan tersebut. Meskipun awalnya retakan yang tercipta akan kembali menyatu seperti semula, tetapi detik berikutnya retakan tersebut menjalar ke segala arah sekali lagi.