Tameng transparan yang menyelimuti tubuh Aarav bergerak menuju telapak tangannya. Telapak tangan yang sebelumnya tergelar, segera dikepalkan dengan sangat cepat. Tameng transparan yang sebelumnya menyebar, menipis dan terbentuk pada satu titik.
Tekanan udara yang mengarah pada Aarav, seketika hancur ketika menyentuh tameng transparan yang ada di depan telapak Tangannya. Aarav versi gelap membelalakkan mata, tidak percaya dengan apa yang baru saja dia lihat sebelumnya.
"Apa yang baru saja dia lakukan?" tanya Aarav versi gelap mengernyitkan kening, beberapa kali berdecak kesal. "Aku tidak melihatnya bergerak sama sekali. Bagaimana cara orang ini menghancurkan serangan yang kuarahkan padanya!"
Tanpa menunggu jeda waktu lebih lama, dia mengangkat tangan untuk kesekian kalinya. Ujung mulutnya terus digigit dengan kening mengernyit. Kekesalan memenuhi kepala, dan kebencian semakin besar di dalam hatinya.
