"Kenapa aku bisa berada di depanku sendiri!" teriak Aarav mundur beberapa langkah ke belakang, tubuhnya terjatuh dan membuat bokongnya menghantam tanah yang ada di bawah. "Apa yang sedang terjadi di sini? Kenapa aku ada dua."
Keringat dingin mengucur deras dari kening, seluruh tubuh Aarav bergetar, napasnya seakan berhenti. Aura mencekam yang mengakibatkan rasa ketakutan, menyelimuti diri Aarav.
"Kau akan berada di tempat ini selamanya," kata orang yang mirip dengan Aarav sembari mengangkat tangan.
Mulai dari suara, tekanan suara, serta ekspresi wajah. Begitu mirip dan sama persis dengan apa yang biasa dilakukan oleh Aarav. Orang yang ada di depannya saat ini, sudah seperti dirinya sendiri dari berbagai hal. Tidak ada yang berbeda dari orang tersebut, hanya pandangan mata dingin yang terasa berbeda.