"Bukankah sudah kukatakan agar menyerahkan tubuhmu?" Terdengar suara yang biasanya ada di dalam kepala Aarav, menggema di seluruh ruangan yang gelap gulita. "Hanya karena keegoisan yang kau miliki, bisa saja Erina menghilang dari dunia ini. Terlambat sedikit saja, dia benar-benar menghilang dari dunia ini. Apa kau tidak mengerti hal seperti itu dengan mudah!"
Dari yang terdengar, suara tersebut seakan marah atas akan yang sudah dilakukan Aarav. Bagaimana mungkin dia tidak marah, karena nyawa seseorang tengah menjadi taruhan dan Aarav justru mementingkan ego yang ada di dalam hatinya.
Aarav menundukkan kepala, menyesali atas apa yang sudah dia pikirkan sejak tadi. Jika saja bukan karena kebodohan dan keegoisan yang ada di dalam dirinya, kejadian seperti ini tidak akan pernah terjadi. Namun, dia tidak bisa mengulangi kejadian yang sama dua kali.
