Ketika pulang dari sebuah misi yang melelahkan, Azazel dikagetkan dengan sebuah surat yang berada di dalam rumahnya. Bukan karena itu saja, dia dikejutkan dengan sebuah kejadian yang sangat membuatnya diselimuti kemarahan yang begitu besar.
Bagaimana tidak. Sebuah pemandangan yang tidak mengenakkan terpampang nyata di depan mata. Seluruh keluarga yang selama ini dia sayangi tergeletak tidak bernyawa dengan darah bercucuran dari seluruh tubuh mereka.
Lantai yang tidak memiliki apa pun sebagai alasnya, hanya sebuah tanah kering. Semuanya dibasahi dengan genangan cairan berwarna merah, membuat keadaan Azazel begitu marah sejadi-jadinya. Dengan tangan bergetar dan mata berlinang air mata, Azazel mengambil catatan kecil di sebelah kepala istrinya.
Sebuah kertaa kecil berlumuran darah tergeletak begitu saja di samping kepala istrinya. Tidak ada yang mengetahui apa yang tertulis di sana, dan siapa yang melakukan hal itu kepada mereka semua.