Jatuh dan Bangun (chapter 1)
Seratus tahun lalu, perang genjatan senjata sudah dikatakan kelakuan kuno yang hanya memperburuk SDM dan keindahan alam, dan para pimpinan pangkalan militer negara memutuskan memulai orde baru yang bernama r'78 yaitu revolusi tahun 78 yang dapat menyebabkan kiamat kecil hingga besar, karena tahun yang amat sangat mengerikan.
Kelaparan bisa diatasi jika mempunyai kawasan damai dan bebas dari perang ini, yaitu pulau terpencil, namun sangat mencolok. Di bawah kepemimpinan Rengu perang ini menjadi amat sangat mengerikan, hanya mengurangi manusia yang lemah dan menyisakan orang kuat.
Tahun 1975, hampir semua negara sudah menyatakan merdeka dengan resmi dan tertulis, hanya beberapa saja yang masih terlibat pahit nya perang. Tahun itu juga ada seorang bayi yang lahir dari orang tua yang sama-sama tentara pada saat itu.
Namanya Deniel, tiga tahun kemudian dan saat itu juga dia di tinggal oleh ayah ibu nya karena lalai menjalani tugas dan berakhir meninggal di gantung oleh sekerumunan tentara musuh dan di letakkan pada dekat sungai. Dia hanya di asuh oleh paman nya yang seorang penjual koran, Deniel tidak dapat pengajaran perang, namun saat melihat paman nya di aniaya oleh tentara musuh membuat nya sangat marah dan ingin me-merdeka-kan negara nya itu. Saat paman nya istirahat dia ingin menanyakan-nya.
"Paman, apakah paman bosan lihat semua ini?"
"Sejujurnya kita harus sabar, jangan mengeluh, seng wes yo wes"
"Apakah ayah dan ibu sudah berjasa bagi kita dan rumah kita paman?"
"Yaa, orang tua mu sangat berjasa, sejujur nya aku iri melihat orang tua mu"
"Tapi paman, aku harus apa kedepan nya?"
"Kita lihat saja besok Deniel"
Akhirnya Deniel memutuskan untuk berlatih seperti yang di lakukan oleh tentara, Deniel memutuskan untuk membalas dendamkan apa yang telah dilakukan terhadap keluarga nya, tanpa balas ampun. Umur Daniel sekarang masih 7 tahun dan sudah berjiwa tentara sejati yang menunjukan bahwa ayah nya tidak selalai itu dalam menentukan pilihan. Pasti ada alasan tertentu.