"Ya terus siapa lagi di rumah ini yang tidak membutuhkan uang kalau bukan dia, Tante?
Ica yakin pasti mamanya Rena mncuri uang untuk anaknya itu. Dasar anak pembantu uang pas-pasan mau bergaya. Paling mau ambil hati Adit," Ica berdecih saking kesalnya.
Gea menggeleng pelan.
"Sudah ah, daripada jatuhnya kamu fitnah tanpa bukti, lebih baik kamu tidur, Ica. Besok kita keluar jalan-jalan. Bi Ika juga gak masuk kerja besok,"
"What? Kok bisa, Tante? Wah, gue semakin curiga sih tante. Pasti memang dia. Biar gak kelihatan banget, dia gak masuk kerja. Curiannya bisa dijual dulu," Ica menduga sambil geleng-geleng kepala.
"Ica, otak kamu kenapa sekritis itu sih?"
Ica mengenikkan bahunya dan langsung pergi dari kamar Ica.
"Ya otak ku memang cerdas tante, cuma gak pernah dilatih makanya stuck kebodohannya," alibi Ica berjalan.
Gea menjadi bergeming ditempatnya. Ia menelan salivanya dengan kuat. Ia sebenarnya tidak mau berpikiran lebih jauh.