Ika tersenyum getir mendapati dirinya dihina secara tidak langsung oleh orang dihadapannya saat ini. Masih ada hal yang membuatnya tak bisa mempercayai segala hal.
"Jadi Ika itu adalah mantan pelakor. Mungkin masih bisa saya sebut pelakor sampai sekarang kalau ketahuan oleh kepala dan mata saya sendiri. Ingat Jeng, andai Jeng punya suami di rumah ini, pasti akan dirampok oleh perempuan sialan itu. Andai itu terjadi, apa mau, Jeng?"
Gea merasa geli dengan perumpamaan yang diberikan teman sosialitanya itu. Jangankan tentang pelapor, mencari suami yang sesuai kriterianya saja belum didapatkannya.
"Jeng sudah deh, jangan bikin saya badmood bahas tentang pernikahan. Bikin sakit hatinya. Saya gak mau judge siapapun. Ya kali Ika disamain pelakor. Saya aja mau jadinpelakor kalau ada laki-laki yang kriterianya seperti kriteriaku, Jeng,"
"Dih, Jeng. Saya serius," sentak Gea merasa tak terima celutukannya hanya dijadikan bahan candaan.