"Sudahlah. Jangan terlalu menghiraukan saya saat ini. Semuanya bisa dibuat lebih baik lagi asal tak ada yang mencarinya. Paham?"
Mencari kata Adit? Revan masih tak mengerti maksud temannya itu. Revan buru-buru mencegat tangannya namun pada akhirnya ia tak bisa mencegat saat Adit menarik tangannya dan melepaskan diri begitu saja.
Itulah, keras kepalamu yang terkadang membuat orang sulit berteman denganku Adit. Tahulah, mamamu memang orangnya keras kepala. Makanya menular padamu!"
Adit pun pada akhirnya kembali pergi dalam keadaan hati yang dongkol.
Saaay ia berjalan menuju ke ruang kepala sekolah, ia mendapati salah satu petinggi kepala sekolah itu sedang menelfon seseorang.
"Semuanya aman-aman saja, Bum Baik Adit maupun Kemal sudhabjauh baikan saat ini. Kami akan membantu anak ibu agar tak saling bertengkar," ungkap kepala sekolah dengan tenang.