"Adit, mommy gak suka kamu larang-larang begini. Kalau kamu gak mau jauh dari mommy, makanya kamu ikut dengan mommy. Gak usah ikut sama ayahmu itu,"
Reno terlihat hanya bisa menahan diri. Ia menghela nafas pasrahnya disana.
"Gak, Mom! Adit maunya mommy sama ayah itu akur bukan terus-terusan pisah rumah seperti ini!"
Keny berdecak kesal. Ia gelenggeleng kepala. Pertana permintaan anaknya itu adalah sebuah angin lalu. Mungkin hanya keajaiabn Tuhan yang membuat Keny bisa luluh hatinya.
"Mommy mau ke apartement!" pamit Keny terburu-buru.
Adit menunduk dan membiarkan mamanya pergi dari hadapannya. Jika saja ia ditakdirkan anak yang cengeng, mungkin Adit akan menangis saat itu juga.
Tapi ia hanya bisa menahan kesakitannya sebagai anak broken home.
Reno menghampir anaknya sambil mengelus pelan punggungnya.
"Sudah, kamu tidak usah memikirkan mommymu. Nanti kalau hatinya sudah lebih baik, pasti kembali ke rumah,"