"Iya sih, gue jadi salah kalau lu jadi ketua tim basket. Harusnya 'kan jadi ketua devisi orkes. Ya gak calon arsitek terkenal?" tanya Adit sambil menaikkan alisnya.
"Kyaaa, kayaknya lu terpengaruh buaya daratnya Revan. Sudah jago melayngkan gombalan soalnya,"timpal Sury.
Teman yang satunya tadi bernama Dafa hanya tertawa plebar mendengarnya. Posisi meja mereka disana bersampingan. Jadi terdengar celutukan-celutukan mereka disana.
"Sudah ah, yuk makan igaes. Bentar lagi jam istirahat berakhir," titah Rena berhenti tertawa. Ia tidak mau terlalu lamamenjadi pusat perhatian.
Mereka sedng bercanda dengan suara yang lumayan keras, membuat orang-orang yang berada di kantin melihat Rena, Sury dan Adit disana. Termasuk Ica yang melihatnya dibalik dapur bi ija.
'Sial, kenapa Rena malah pakai jaketnya Adit disana. Aduh gue gak terima!" jengkel Ica.
Ica emosi, saking emosinya tana sengaja ia malah membanting piring yang sudah ia cuci. Untuk terbuat dari plastic jadi masih aman.