'Gila banget sih ini perempuan. Kenapa selalu ada dimana-mana!' rutuk Keny emosi melihat kehadiran Ika bersama Gea di depannya.
Keny mencolek pinggang rekan sosialitanya itu. Suaranya seakan sedang berbisik. Tapi pada intinya Ingi memperdengarkan suaranya pada Ika.
"Jeng, kok bawa orang miskin ke restaurant mahal begini?"
Gea menelan ludahnya kuat. Melirik temannya itu lalu menatap ke arah asisten rumah tangga.
"Ika, saya minta kamu ke luar dulu. Ya. Soalnya ada urusan dengan teman-teman saya," pinta Gea. Ia tidak bermaksud mengusir. Namun bagaimana lagi, ia harus membiarkan Ika menjauh dari Keny. ia tak mau ada masalah terjadi.
Wanita berwajah kalem itu mengangguk pelan.
Diluar ruangan, Ika lebih memilih duduk sendiri di bangku yang agak menjauh dari kerumunan orang-orang. Disana ia mekihat berbagai orang kaya tengah sibuk dengan urusan masing-maisng. Ada yang sibuk dengan meeting, ataupun sibuk makan siang dengan keluarga atau kerabatnya.