Sesuai yang direncanakan oleh Adit kali ini, untuk menutaskan segala kerpeluan di kantor, ia meminta ke semua karyawan untuk lembur hari ini tanpa terkecuali. Awalnya, Rena sendiri mrasa begitu muak jika selama beberapa hari ini selalu saja berkutat dengan urusan kantor. Mengingat masih banyak ha yang harus dilakukannya.
Namun mau bagaimana lagi, keperluan untuk hidup terlalu banya, dan Rena tak punya pilihan lain selain menujukkan cara yang terbaiknya kali ini mengingat masih banayk utang yang harus Ayahnya Rena lakukan kali ini.
Tak tahu dari segimananya, saat Adit melewati beberapa lobi anak-anak yang sejak tadi menujukkan tawa tanpa da keseriusan, membuat lelaki berkulit putih itu menarik nafas yang dalam. Ada rasa tak suka melihat semua orang yang berada di dekatnya itu tak ada yang bisa diajak berkerja sama dengan cara yang terbaik. Namun setelah Rena prediksi lebih jauh, Rena tak punya pilihan lain untuk menujukkan cara yang begitu terbaik.
