"Jawab, Jun!" ucap Sabrina penuh ketegasan.
"Ya, aku memang bukanlah seorang satpam. Aku tinggal di rumah orang tuaku di perumahan ini," ungkap Juna.
Sabrina mendongak. "Terus! Kenapa kamu berbohong sama kita?"
Juna membuang wajahnya ke arah samping kiri. "Agar kalian bisa menerimaku sebagai teman," ucap Juna tak mampu melawan tatapan Sabrina yang tajam. "Aku hanya takut, jika aku jujur kalian akan segan," imbuhnya seraya tertunduk.
"Kenapa kamu mau berteman sama kita berdua? Sedangkan kita hanya seorang pembantu!" Nazwa menimpali.
"Karena kalian orang baik." Juna beralasan. Sepertinya ia belum mampu untuk bicara jujur.
"Tapi aku melihat ada alasan yang lain di matamu!" lanjut Sabrina. "Aku mohon jujur padaku, Jun!" Imbuhnya dengan tegas.
Suasana yang awalnya hangat berubah menjadi hening. Mulut Juna masih terkunci tak mampu berbicara jujur.