Mami Elsa makin terpancing emosi, hingga wajahnya memerah menahan amarah. "Berani-beraninya nenek tua tak berguna sepertimu melawanku, hah?! Apa kau ingin dibunuh?!"
Bahkan Mami Elsa tak memanggil Nenek Nengah dengan embel-embel debutan "nenek" lagi.
Dia benci dan kecewa karena harus kehilangan keuntungan sangat besar lagi. Sebab kebanyakan orang sangat jarang mencurigai seorang nenek-nenek dalam tindakan kejahatan. Dengan begitu, Mami Elsa akan lebih mudah mendapatkan gadis-gadis cantik, kemudian meraup uang lebih cepat dari hasil penjualan mereka.
Namun, Nenek belagu ini malah menolaknya mentah-mentah dan berhasil membuatnya kehilangan gadis-gadis pembawa keberuntungan baginya.
"Kau pikir, Nenek akan diam saja saat kau ingin membunuh Nenek?" Nenek Nengah lantas terkekeh jahat. "Dasar wanita bodoh!"
Plak!
Mami Elsa tak sanggup menahan diri lagi dengan kelakuan lancang Nenek Nengah hingga spontan menampar pipinya yang sudah kendur itu.