Ada sebuah perasaan ketertarikan yang sangat kuat. Walaupun Esya sangat lelah dan ingin istirahat. Itu tak dapat mencegahnya.
Didukung oleh sesuatu yang mendorongnya membuat gadis itu terjungkal ke depan dan memeluk sosok itu.
Dan di satu sisi, dia menemukan kenyamanan saat memeluk sosok itu, seolah-olah kejadian tak disengaja ini adalah suatu takdir.
Ditemani gemercik air hujan yang mulai sedikit mereda, kedua mata berbeda vibes itu saling menatap seolah tak asing.
"Halua?" tanyanya dengan wajah tak percaya. Gadis itu langsung tersenyum dan menenggelamkan wajahnya pada dada bidang itu.
Entah mengapa, suhu tubuh lelaki ini sangatlah hangat. Padahal kondisi lingkungan yang sangat dingin membuat Esya sedikit menggigil karena kelamaan terkenal air hujan.
Dia telah menemukan kenyamanannya. Mereka berpelukan walaupun hujan kembali deras lagi.