Karina mulai mengeluarkan buku-buku dan peralatan menulis lainnya.
"Btw, Kar, lo beneran serius mau belajar?" tanya Ayuni dengan suara pelan.
"Ya, masa boongan mau belajar."
"Kadang aja, 'kan, lo cuma mau modus, berduaan aja sama Ezra," lanjut Ayuni sambil mengendikkan bahunya.
Karina menatap Ayuni malas. Belum apa-apa dia sudah mengajaknya berantem saja!
"Itu, 'kan, lo!" seringai Karina sambil memutar bola matanya malas.
"Ehem ... ayo kita mulai belajarnya." Ezra terlihat berusaha untuk menengahi keduanya.
"Oke, kalo gitu Ezra yang ngajarin gue dan lo yang ngajarin Azri," lontar Karina membuat Ayuni dan Azri tampak tak suka dengan usulannya.
"Kok, gitu?" protes Azri dan Ayuni bersamaan.
"Di sini yang paling pinter Ezra, iya, 'kan?" Keduanya mengangguk.
"Terus yang kedua pinter itu lo. Iya, 'kan, Ayuni?"
"Hm ... iya, keknya," angguk Ayuni. Karina memutar bola matanya. Sebenarnya, ia tak menyukai fakta bahwa Ayuni lebih pintar darinya, namun apa boleh buat?