Emy menarik napasnya, kemudian menghelanya dengan perlahan lewat mulut. Di hari yang melelahkan begini, ia harus bisa mengontrol emosinya agar tenaganya tidak terbuang dengan percuma. Karena, masih banyak barang yang harus diangkut.
Namun akhirnya, Emy gemas juga dan menghimpit kepala Karina menggunakan ketiaknya sambil tersenyum manis.
"Wleeekk! Ketek Emy bau badak, kyaaaa!!" teriak Karina dramatis, dan tentu saja Emy semakin menghimpitnya dengan sengaja.
"Yuhuuu!! I'm coming. Ada apa, nih?" tanya Kaila yang baru datang dengan pakaian berwarna kuning dan juga kain yang diikatkan ke dahinya.
"Kailaaaa!! Jadi gini, pas gue ngajak Ezra buat ke—"
"Oh, gitu ...," sela Kaila tanpa mendengar ucapan Karina sampai akhir.
"Bukan ... gue belum ngomong sampe habis," gerutu Karina yang masih ingin bercerita. Namun, sepertinya baik Emy maupun Kaila tidak berniat mendengarkan cerita Karina lagi.
Emy yang melihat pakaian Kaila yang berbeda dari mereka pun jadi penasaran karena berbeda dari pakaian yang digunakannya dan Karina, padahal mereka satu kelas.
Emy dan Karina hanya menggunakan kaus berwarna hijau lengan pendek. Sedangkan Kaila menggunakan kimono berwarna kuning.
"Baju apa, tuh?"
"Hm? Oh, ini baju buat pertunjukan klub voli putri. Mereka minta bantuan gue," jelas Kaila.
Dari kejauhan, tampak Davira yang benar-benar terlihat kelelahan. Itu karena seseorang yang merekomendasikannya menjadi panitia festival. Padahal jelas-jelas Davira adalah orang mageran yang energinya terus saja terkuras setiap satu langkah ia berjalan.
Dan yang merekomendasikannya adalah ... Karina. Tentu saja Karina tidak sengaja, dan saat pemilihan panitia itu, dia hanya asal ceplos saja menyebut nama Davira. Dan alhasil Davira benar-benar terpilih.
Karina jadi merasa sangat bersalah. Tapi tentu saja menyenangkan melihat Davira yang banyak bergerak begitu! Hoho.
Setelah menyelesaikan pekerjaannya, Karina dan Emy memutuskan untuk mengelilingi festival. Janjiannya dengan Ezra pun masih lama, karena Ezra sekarang sedang bertugas untuk kelasnya.
"Banyak banget yang jualan! Yuk, beliii!" Karina sangat semangat menyeret Emy untuk mengunjungi setiap stan yang ada. Bahkan dia menyicipi segala makanan serta minuman yang dijual.
Emy bahkan sampai geleng-geleng kepala dibuatnya. "Sakit perut nanti nangeeesss!" ledek Emy yang sama sekali tak digubris oleh Karina. Memang Karina ini adalah tipe-tipe kepala batu.
"Nah, sekarang adalah agenda yang paling penting!" seru Karina. Emy menebak-nebak apa lagi yang akan dilakukan Karina sekarang.
Rasanya Emy sekarang seperti Masha and The Bear, dengan Emy yang menjadi Bear nya dan Karina yang menjadi Masha nya. Benar-benar memusingkan.
"Agenda apa?" tanya Emy yang masih tak mengerti maksud ucapan Karina.
"Apa lagi kalo bukan agenda ke kelas Ezra! Hohoho! Let's go!!"
"Hah?"
***