"Berbicara tentang itu ...," ucap Oliver, dia kembali berdiri, "Aku juga harus siap-siap untuk kelas selanjutnya." Sebelum dia benar-benar pergi, Oliver kembali berujar, "Ngomong-ngomong, kamu belum mendaftar untuk ikut kegiatan sosial, bukan?"
"Belum," jawabku sambil menutup buku sketsaku. "Kupikir aku harus terbiasa dengan suasana kelas terlebih dahulu sebelum mengikuti kegiatan lainnya."
"Ide yang bagus!" puji laki-laki bermata abu-abu itu. "Karena ini baru pertama kalinya untuk kamu, aku merekomendasikan Tea Party Club sebagai permulaan."
Tea Party Club? Aku menatapnya dengan bingung.
"Klubnya memang baru berdiri beberapa tahun lalu, tapi klub ini adalah salah satu klub terpopuler di Libra Academy. Aku akan menjelaskannya sedikit. Di sana, ada Butler dan juga host yang akan menghibur para tamu, khusus perempuan. Tentu saja teh dan cake juga disajikan di sana, makanya disebut dengan Tea Party Club," jelasnya panjang lebar.