Begitu sampai di kosannya, Karina merebahkan dirinya di kasur. Namun, ia merebahkan dirinya dengan kasar, tidak sadar dengan benjolan yang ada di belakang kepala nya. Alhasil, ia mengaduh kesakitan.
Karina menghela napas nya. Ini sebuah kemajuan yang pesat karena ia yang tidak menangis setelah berdebat 'masalah itu'.
Karina mengambil ponsel nya. Ah, ia lupa jika benda pipih itu mati dari tadi karena kehabisan energi. Karina bangkit dan mengambil charger, lalu men-charge benda pipih itu.
Sambil menunggu baterai ponselnya terisi, Karina berjalan ke kamar mandi. Ia harus membersihkan tubuh nya sekarang. Mungkin, berendam di air hangat dapat membantu nya merilekskan tubuh dan pikiran.
Setengah jam kemudian, Karina keluar dari kamar mandi dengan keadaan yang sudah lebih segar. Namun, suara getaran dari benda pipih yang ia charge itu menyita perhatiannya.