Karina tak percaya akan ada sebanyak orang ini yang datang untuk menonton dirinya — ralat, menonton tenis meja yang dimainkan oleh Karina dan anak klub olahraga lainnya. Bukannya gimana-gimana, tapi masalahnya yang menonton adalah anak-anak dari sekolah lain yang datang berkunjung. Terlebih lagi, orang yang menonton lebih ramai daripada saat pertandingan waktu itu.
Kalau Karina mengacaukannya, habislah sudah ia! Tak hanya mempermalukan nama sekolah, ia juga akan mempermalukan dirinya sendiri.
"Yuhuuu! Karina, semangat!!" Suara sorakan itu terdengar menggema. Sial, mengapa mereka meneriaki namanya? Bukannya ia tidak suka mendapat dukungan dari teman-temannya, hanya saja semua orang sekarang sudah mengetahui namanya.
Mampus! Batin Karina. Ia bahkan tidak menoleh ke arah teman-temannya yang memberi dukungan.
"Karina!! Ganbatte!"
"Yuhuu! Karina cakep banget hari ini!"
"Karina!! Keluarga semua bakat terpendam lo!"