Setelah perbincangan yang melelahkan dan memalukan itu, Karina dan Raka pun kembali ke kelas. Namun, Karina menyuruh Raka agar masuk kelas terlebih dahulu, karena ia ingin ke toilet sebentar.
Setelah urusannya di toilet selesai, Karina keluar dan mencuci tangannya di wastafel. Ia sedikit melirik wajahnya di cermin. Ah ... ia benar-benar terlihat buruk —rambut yang terlihat sedikit acak-acakan dan juga wajah yang pucat. Kalau saja mata pelajaran sekarang bukan Kimia, sudah bisa dipastikan bahwa Karina akan ngacir ke cafetaria terlebih dahulu.
Gadis itu keluar dari sana dan berjalan cepat menuju kelasnya. Bisa gawat jika ia masuk terlalu lambat!
Namun, tiba-tiba ada sebuah tangan yang membekap mulutnya dari belakang dan menariknya ke suatu tempat. Karina panik bukan main. Jangan bilang bahwa ini adalah penculikan? Tapi ... ini, 'kan, di dalam sekolah! Mana ada orang bodoh yang melakukan penculikan di dalam sekolah?
"Kyaaaa—"