Mereka masuk ke dalam kamar Karina dengan ekspresi wajah yang berbeda-beda.
"Karinaaaaaaaa!!"
Suara itu langsung membuat kepalanya kembali berdenyut, gendang telinganya juga seperti habis ditendang. Mereka langsung berlari ke arah ranjang dan tiba-tiba saja sudah memeluk Karina. Ah, tak lupa, Karel mereka singkirkan ke belakang terlebih dahulu karena dirasa akan mengganggu kegiatan mereka.
"Huehuehue ... setelah seharian tidur akhirnya lo bangun juga," rengek si gadis yang sekarang mengenakan sweater rajut biru. Wajah itu ... ya, tak salah lagi dia adalah Emy.
"Apa perlu gue marahin hujannya karena udah bikin lo sakit sampe begini?" seru gadis yang satunya.
"Ga ... ga perlu," lirih Karina. Ia sungguh merasa sesak sekarang. Mereka memperlakukan orang sakit seperti karung goni saja.