Dani termenung di dalam kamarnya. Malam ini ia jadi teringat dengan malam sebelum kecelakaan itu terjadi.
Dani yang malam itu mengantar Yoga pulang setelah selesai menghadiri pesta ulang tahun Sandi.
"Kalau lo mati, gue juga mati." ucap Dani dengan begitu yakin.
Yoga melingkarkan jari kelingkingnya ke jari kelingking Dani. "Janji sehidup semati!"
Dani mengangguk. "Janji, sehidup semati!" ulang Dani mengikuti perkataan Yoga. Mereka pun saling berpelukan.
Perkataan itu akan selalu Dani ingat sampai kapanpun. Secara tidak langsung Dani sudah membuat janji yang mau tidak mau harus Dani tepati. Namun entah kenapa sehingga sekarang ia masih belum siap jika harus menghadapi kematian.
Bukan karena ia tidak ingin menepati janjinya, tapi karena ia belum siap meninggalkan kedua orang tuanya. Dani anak satu-satunya yang mereka punya. Semenjak kematian kakaknya beberapa tahun lalu, Wati jadi sedikit parno. Apalagi jika menyangkut soal kematian.