Shanty~mama Selyn nampak sedang membereskan rumahnya yang berantakan. Semenjak kematian Selyn, wanita itu lebih suka menyibukkan dirinya supaya tidak teringat lagi dengan mendiang putrinya.
Setelah semua pekerjaan rumahnya beres, Shanty duduk di ruang tengah. Ia bersandar di sofa depan TV. Entah kenapa bayangan Selyn kembali menghampiri pikirannya. Bagaimanapun juga Selyn adalah anak satu-satunya yang ia besarkan selama 22tahun. Shanty begitu menyayangi Selyn.
"Mama..."
Suara itu terdengar menelisik di telinga Shanty. Kemudian ia mendekatkan ke arah sumber suara. Ia juga mempertajam lagi pendengarannya. Siapa tahu ia hanya sedang berhalusinasi karena merasa rindu dengan Selyn.
"Mama..."
Kembali suara itu terdengar dengan jelas di telinganya. Shanty mengelus tengkuknya yang dingin. Bulu kuduknya jadi merinding. Wanita berusia empat puluh lima tahun itu bangkit dari tempat duduknya.
"Suara itu datang lagi," katanya semakin bingung.