Dani sedang terlelap di kamarnya. Ia tidak menyadari bahwa ada Yoga yang selama ini selalu menemani tidurnya. Bahkan menemani Dani kemanapun ia pergi.
Mata Yoga yang merah itu melotot, melihat ke arah punggung Dani yang membelakanginya.
"Lo harus mati Dani!"
Ia sudah tidak sabar ingin melihat nyawa Dani melayang dan pergi bersamanya.
Yoga sudah tidak sabar lagi jika harus menunggu ulang tahun Dani yang masih beberapa minggu lagi itu.
"Gue akan mempercepat kematian lo, Dani!" kata Yoga sambil mendekatkan kedua tangannya ke arah Dani.
Yoga lantas mencekik leher Dani.
Dani yang tadi sedang terlelap, tiba-tiba tersadar karena merasa ada sesuatu yang mencekik lehernya.
Dani berusaha untuk melepaskan cekikan itu, tapi lehernya tercekat dan ia tidak bisa bersuara.
Cowok itu tak menyerah, ia masih terus berusaha untuk melepaskan cekikan itu dari lehernya.
Dani baru menyadari kalau ternyata Yoga yang sudah mencekik lehernya itu.