Selyn melihat jam di dindingnya sudah menunjukan pukul delapan pagi. Kemudian ia bersiap ke kamar mandi untuk segera berangkat ke kampus.
Meskipun masih ada rasa takut yang menyelimuti hati Selyn, tetapi ia mencoba melupakan apa yang sudah terjadi padanya akhir-akhir ini.
Bayangan wajah Yoga yang hancur, berbau dan berbelatung itu sangat mengganggu pikiran Selyn. Ia sampai terburu-buru mandi karena takut arwah Yoga akan kembali datang.
Selyn pikir Yoga akan membunuhnya, ternyata sampai sekarang ia masih hidup dan masih bisa menikmati indahnya dunia ini.
Selyn masih ingat kalau dirinya hampir mati karena dicekik oleh Yoga. Yoga tidak suka Selyn dekat dengan pria lain. Yoga hanya ingin Selyn dekat dan menjalin hubungan dengan Dani. Dan setelah itu ia dan Dani juga akan mati menyusul Yoga. Rasa takut dalam benak Selyn membuat gadis itu jadi terus merasa gelisah.