Setibanya di rumh Dani, Bimo dan Rizal langsung disambut oleh Wati. Ibu Dani itu tampak sedih dan membuat kedua teman Dani jadi ngerasa bingung. Mereka sempat beradu pandang dan berpikir apakah kedatangan mereka tidak tepat? Apakah sedang ada masalah di rumah Dani?
"Maaf Bu, Dani ada?" tanya Bimo pelan dan sangat hati-hati.
"Ada. Dia di kamarnya. Belakangan ini sikapnya aneh dan sangat berubah. Tadi saja dia hampir melakukan bunuh diri lagi. Untung bapaknya bisa cepat narik tangannya dan sekarang hanya mengalami luka ringan," kata Wati dengan raut wajah yang sedih.
"Bunuh diri?" sontak Bimo dan Rizal kompak menyahut. Mereka kembali beradu pandang dan sangat kaget dengan kabar ini.
"Boleh kami masuk Bu?" ucap Rizal pelan.
Wati mengangguk dan mempersilakan mereka untuk masuk.
Terlihat Dani masih terbaring di kasurnya dengan berbagai plester di tangan untuk menutupi lukanya.