Seharian tadi Dani tidak bertemu dengan Selyn di kampus. Ketika Dani datang ke kelasnya, Selyn juga tidak ada di sana. Kata Maya Selyn tidak masuk, dan ia juga tidak ada kabar. Dani jadi sangat khawatir dengan kondisi Selyn. Apakah dia baik-baik saja? Kenapa dari tadi siang ponselnya juga tidak bisa dihubungi?
Sepulang kuliah Dani juga menyempatkan diri mampir ke rumah Selyn, tetapi rumahnya sepi dan tidak terlihat seorangpun yang membukakan pintunya.
Dani jadi semakin cemas, ia takut telah terjadi sesuatu yang buruk pada Selyn. Namun sampai malam seperti ini, ia masih belum ada kabar juga.
Dani memutar ponselnya, menunggu chat atau telepon dari Selyn. Namun Selyn tak juga mengabarinya. Perasaan Dani jadi semakin tidak enak. Mana ia juga harus memikirkan hari esok. Karena esok adalah hari yang bertepatan dengan empat puluh harinya Yoga.
Dani duduk merenung di depan teras. Sambil memegang ponselnya, ia juga menikmati secangkir kopi hitam yang sudah dibuatkan oleh ibunya.